Bournemouth menjadi sainganya Manchester United (setan merah) di Old Trafford setelah berhasil mengalahkan dalam skor 0-3 di pertandingan Liga Premier.
Kemenangan ini menjadi bukti bahwa Bournemouth bukanlah tim yang bisa dianggap remeh, terutama ketika mereka bermain melawan salah satu klub besar di Inggris. Dengan skor akhir 3-0, Bournemouth menunjukkan performa yang solid, berhasil membuka keunggulan melalui gol Dean Huijsen di menit ke-29. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi mengenai sepak bola menarik lainnya hanya klik FOOTBALLUV.
Bournemouth Penakluk Old Trafford
Kemenangan Bournemouth atas Manchester United dengan skor 3-0 di Old Trafford pada 22 Desember 2024 menjadi salah satu kejutan terbesar musim ini. Bournemouth tampil luar biasa dengan gol-gol dari Dean Huijsen, Justin Kluivert, dan Antoine Semenyo yang memastikan kemenangan telak bagi tim tamu.
Pertandingan dimulai dengan Bournemouth yang langsung menekan pertahanan Manchester United. Dan gol pertama datang dari Huijsen pada menit ke-29 melalui sundulan dari tendangan bebas Ryan Christie. Manchester United berusaha membalas, tetapi pertahanan solid Bournemouth berhasil menahan gempuran tuan rumah hingga babak pertama berakhir.
Kemenangan ini tidak hanya menjadi bukti kemampuan Bournemouth untuk bersaing dengan tim-tim besar. Lalu tetapi juga menunjukkan kelemahan Manchester United di bawah asuhan manajer Ruben Amorim. Para penggemar Manchester United di Old Trafford menunjukkan kekecewaan mereka dengan sorakan dan ejekan setelah peluit akhir berbunyi.
Di sisi lain, para pendukung Bournemouth merayakan kemenangan ini sebagai hadiah Natal yang sempurna. Dengan performa yang konsisten dan strategi yang efektif, Bournemouth menunjukkan bahwa mereka bisa menjadi ancaman serius bagi tim-tim papan atas lainnya di Premier League.
Kemenangan Telak Bournemouth vs Manchester United
Bournemouth meraih kemenangan telak 0-3 atas Manchester United dalam pertandingan pekan ke-17 Liga Inggris 2024-2025 di Old Trafford pada 22 Desember 2024. Pertandingan ini menjadi mimpi buruk bagi Manchester United yang bermain di hadapan pendukungnya sendiri.
Bournemouth membuka keunggulan pada menit ke-29 melalui gol Dean Huijsen yang memanfaatkan tendangan bebas Ryan Christie. Gol ini memperpanjang catatan buruk Manchester United yang selalu kebobolan lebih dulu dalam enam pertandingan berturut-turut.
Pada babak kedua, Bournemouth semakin memperbesar keunggulan melalui penalti Justin Kluivert pada menit ke-61 setelah Noussair Mazraoui melakukan pelanggaran di kotak penalti. Hanya dua menit berselang, Antoine Semenyo mencetak gol ketiga Bournemouth dengan penyelesaian apik yang menghujam gawang Andre Onana.
Manchester United berusaha keras untuk mengejar ketertinggalan, namun upaya mereka selalu gagal dihadang oleh pertahanan solid Bournemouth dan penampilan gemilang kiper Kepa Arrizabalaga.
Baca Juga: Keputusan Raheem Sterling Terkait Jam Terbang di Arsenal
Strategi Brilian Andoni Iraola
Andoni Iraola menunjukkan kecerdikan taktisnya dalam kemenangan 0-3 Bournemouth atas Manchester United dengan memanfaatkan kelemahan lawan dan mengoptimalkan kekuatan timnya. Salah satu strategi kunci yang diterapkan Iraola adalah pressing tinggi yang intens. Ini yang membuat Manchester United kesulitan mengembangkan permainan mereka dari belakang.
Bournemouth menekan dengan agresif, memaksa pemain United melakukan kesalahan di area pertahanan mereka sendiri. Hal ini terlihat jelas pada gol pertama yang dicetak oleh Dean Huijsen setelah Bournemouth berhasil merebut bola dari kesalahan umpan pemain United.
Selain pressing tinggi, Iraola juga memanfaatkan serangan balik cepat yang efektif. Dengan formasi 1-4-3-3 yang fleksibel, Bournemouth mampu bertransisi dengan cepat dari bertahan ke menyerang. Pemain sayap seperti Justin Kluivert dan Antoine Semenyo sering kali menjadi ancaman utama dengan kecepatan dan kemampuan mereka dalam duel satu lawan satu.
Gol kedua yang dicetak Kluivert melalui penalti dan gol ketiga oleh Semenyo adalah hasil dari serangan balik cepat yang memanfaatkan ruang kosong di pertahanan United. Iraola juga memastikan bahwa timnya tetap disiplin dalam bertahan. Dengan bek sayap yang aktif membantu serangan namun cepat kembali ke posisi untuk menjaga keseimbangan tim.
Manchester United Krisis di Old Trafford
Manchester United mengalami krisis serius di Old Trafford setelah kekalahan telak dari Bournemouth. Kekalahan ini menambah deretan hasil buruk yang dialami tim asuhan Ruben Amorim, yang baru saja mengambil alih kepemimpinan pada November lalu.
Dalam sembilan pertandingan di semua kompetisi di bawah Amorim, United hanya mampu meraih empat kemenangan. Dan juga menelan empat kekalahan, dengan persentase kemenangan hanya 44,4%. Kekalahan dari Bournemouth ini juga menandai kekalahan kandang kedua berturut-turut di Liga Inggris. Dan setelah sebelumnya mereka juga kalah dari Nottingham Forest.
Pertahanan Manchester United menjadi sorotan utama dalam krisis ini. Dalam pertandingan melawan Bournemouth, United kembali menunjukkan kelemahan dalam mengantisipasi bola mati, yang berujung pada gol pembuka dari Dean Huijsen.
Selain itu, dua gol tambahan dari Justin Kluivert dan Antoine Semenyo menunjukkan betapa rapuhnya pertahanan United dalam menghadapi serangan balik cepat. Kekalahan ini membuat United terpuruk di peringkat ke-13 klasemen sementara Liga Inggris dengan 22 poin. Ini jauh dari harapan para pendukung dan manajemen klub.
Situasi ini semakin memperburuk tekanan yang dihadapi Ruben Amorim. Meskipun ia tetap optimis bahwa timnya akan bangkit, hasil buruk ini membuat posisinya semakin sulit. Amorim mengakui bahwa timnya sedang dalam masa sulit dan penuh tekanan, namun ia bertekad untuk tetap berpegang pada ide dan filosofi permainannya. Para pendukung United yang kecewa dan frustrasi berharap agar tim kesayangan mereka segera menemukan solusi untuk keluar dari krisis ini dan kembali ke jalur kemenangan.
Kesimpulan
Dalam pertandingan yang berlangsung di Old Trafford, Bournemouth menunjukkan performa yang mencolok sebagai saingan bagi Manchester United, yang dikenal sebagai Setan Merah. Meskipun bermain di markas lawan, Bournemouth tampil percaya diri dan mampu memberikan tekanan yang signifikan kepada tim tuan rumah. Strategi permainan mereka yang disiplin, terutama dalam hal pertahanan dan serangan balik. Dan berhasil mengejutkan Manchester United yang biasanya mendominasi permainan di kandang.
Keberhasilan Bournemouth dalam menghalau serangan-serangan dari para pemain bintang United. Lalu seperti Marcus Rashford dan Bruno Fernandes, mencerminkan kekuatan tim mereka dan kemampuan untuk mengatasi tekanan dalam situasi yang menantang. Hal ini menunjukkan bahwa Bournemouth bukan hanya sekadar tim underdog. Dan tetapi bisa menjadi ancaman serius bagi tim-tim besar di Liga Primer.
Di sisi lain, kekalahan atau hasil imbang bagi Manchester United dalam pertandingan ini dapat menjadi sebuah peringatan bagi mereka untuk segera memperbaiki performa dan strategi permainan. Pasukan Erik ten Hag perlu melakukan evaluasi mendalam terhadap pola permainan dan kerentanan yang ada dalam tim mereka. Dan terutama saat menghadapi tim-tim yang lebih kecil namun memiliki semangat juang yang tinggi seperti Bournemouth.
Dengan kompetisi yang semakin ketat di Liga Primer, setiap poin sangat berharga. Kemudian kegagalan untuk meraih kemenangan di kandang sendiri dapat memperburuk posisi mereka di klasemen. Kombinasi antara semangat juang Bournemouth dan kebutuhan Manchester United untuk bangkit kembali. Dan juga menjadikan pertandingan ini sebagai refleksi dari dinamika kompetisi yang selalu berubah. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang sepak bola dunia terupdate lainnya.