Jude Bellingham jadi ‘Korban’ Taktik Carlo Ancelotti?

Bagikan

Jude Bellingham, bintang muda yang bersinar di pentas sepak bola Eropa, telah menjadi sorotan utama dalam skuat Real Madrid di musim ini.

Jude Bellingham jadi ‘Korban’ Taktik Carlo Ancelotti?
Namun, dengan bergabungnya pelatih berpengalaman Carlo Ancelotti, muncul pertanyaan mengenai bagaimana taktik pelatih veteran tersebut berpengaruh terhadap performa dan peran Bellingham di lapangan. Meskipun ada banyak harapan dan ekspektasi terhadapnya, beberapa pihak menganggap bahwa Bellingham telah menjadi ‘korban’ dari sistem dan filosofi bermain Ancelotti. Artikel ini akan mengulas berbagai aspek mengenai kerumitan taktik Ancelotti dan dampaknya terhadap Bellingham.

Latar Belakang Jude Bellingham

Jude Bellingham, yang sebelumnya berlaga di Borussia Dortmund, diumumkan sebagai salah satu transfer paling mencolok di musim panas 2023. Di Dortmund, Bellingham dikenal sebagai playmaker berpengaruh yang memiliki kemampuan luar biasa dalam membangun serangan, serta insting mencetak gol yang tajam. Akhir musim lalu, ia sukses dalam mengoleksi 23 gol dan 12 assist di semua kompetisi, yang membuatnya dihormati sebagai salah satu talenta terbaik Eropa. Keterampilan teknisnya yang tinggi dan kemampuannya beradaptasi di lapangan menjadikannya pilihan utama di tim mana pun.

Taktik Carlo Ancelotti di Real Madrid

Dalam manajemen Ancelotti, Real Madrid terkenal dengan pendekatan taktis yang seimbang antara serangan dan pertahanan. Strategi permainannya sering kali mengedepankan formasi 4-3-3, dengan fokus pada penguasaan bola dan transisi cepat. Pemain-pemain di lini tengah dimepetkan dalam strategi yang menekankan distribusi bola yang tepat, serta pengambilan keputusan yang cepat dan efisien. Meskipun strategi ini membawa kesuksesan luar biasa, khususnya di Liga Champions, dapat dilihat bahwa peran Bellingham di dalam sistem ini tidak sepenuhnya optimal.

Ancelotti dikenal sebagai pelatih yang bisa menyesuaikan taktik berdasarkan kekuatan timnya. Dia berfokus pada fleksibilitas, tetapi di saat yang sama membuat beberapa pemain kunci, termasuk Bellingham, harus menyesuaikan gaya permainan mereka. Dengan adanya kehadiran Kylian Mbappé dan pemain bintang lainnya, keadaan ini semakin rumit, sehingga mempertanyakan taktik apakah yang sebenarnya selaras dengan potensi Bellingham.

Perubahan Peran Bellingham

Setelah bergabung dengan Real Madrid, Jude Bellingham diharapkan bisa melanjutkan performa impresifnya seperti di Dortmund. Namun, peran Bellingham mengalami perubahan yang signifikan di bawah Ancelotti. Di Dortmund, ia sering kali dimainkan sebagai pemain nomor 10, memiliki kebebasan untuk bergerak, menciptakan peluang, dan mengambil inisiatif menyerang. Namun, Ancelotti telah banyak menempatkan Bellingham pada posisi yang lebih defensif.

Sebagai gelandang tengah dalam formasi 4-3-3, Bellingham sekarang memiliki tanggung jawab untuk membantu lini belakang serta mendukung serangan. Dalam situasi tersebut, keterampilan offensifnya seringkali terhambat karena Bellingham harus lebih fokus kepada tugas defensif. Meski demikian, ia masih membawa kecepatan dan kreativitasnya ke lapangan, namun tidak sepenuhnya dalam kapasitas terbaiknya yang pernah ia tunjukkan di Bundesliga.

Stats dan Data Performanya

Statistik Bellingham di La Liga menunjukkan penurunan jumlah gol dan assist dibandingkan dengan periode di Dortmund. Di Bundesliga, ia rata-rata mencetak sekitar 0,76 gol per pertandingan, sementara di La Liga. Angkanya turun drastis menjadi 0,25 gol per pertandingan sejauh ini di musim ini. Meskipun asistensi tetap dapat terjaga, namun kontribusi gol yang lebih rendah menunjukkan bahwa Bellingham mungkin tidak mendapatkan kebebasan ofensif yang sama di Real Madrid.

Di sisi lain, Ancelotti mengharapkan Bellingham untuk menjadi jembatan antara lini tengah dan depan. Tetapi dominasi para pemain bintang seperti Luka Modrić dan Toni Kroos di lini tengah menjadi penghalang bagi pengembangan peran Bellingham yang lebih progresif. Dalam situasi ini, Bellingham yang semispontan dan dinamis harus beradaptasi dengan bermain lebih terikat dalam taktik yang tidak sepenuhnya mendukung gaya permainannya.

Baca Juga: Pertandingan Antara Nice vs Monaco: Pratinjau, Prediksi, & Susunan Pemain

Taktik ‘Mengorbankan’ Bellingham

Taktik ‘Mengorbankan’ Bellingham'
Banyak pengamat dan analisis taktik menunjukkan bahwa Bellingham berjuang dalam formasi 4-3-3 karena keterbatasan yang ada pada skema tersebut. Meskipun dijuluki sebagai gelandang serbaguna, ia menjadi korban dari pengaturan taktik yang dapat membatasi potensi penuhnya. Di Dortmund, Bellingham sering kali melakukan penetrasi ke dalam area lawan, tetapi di bawah Ancelotti, ia terkendala oleh peran defensifnya yang diutamakan.

Strategi mengorbankan Bellingham ini juga tampak di beberapa pertandingan ketika dia dibatasi dalam peran tanpa banyak ruang untuk bergerak. Ancelotti mengandalkan Bellingham untuk menyuplai bola ke lini depan. Tetapi dengan kehadiran Mbappé yang juga menginginkan sentuhan bola, terjadilah konflik dalam alur serangan. Akibatnya, pengambilan keputusan Bellingham saat menyerang seringkali menjadi kurang efektif, dan ia tampak seperti kehilangan ketajaman.

Persaingan di Lini Tengah

Persaingan di lini tengah Real Madrid semakin ketat dengan bergabungnya bintang baru. Banyak pemain berpengalaman seperti Kroos dan Modrić yang tidak hanya cakap dalam menciptakan peluang. Tetapi juga sangat dominan dalam penguasaan bola. Dalam banyak skenario, Bellingham harus bersaing untuk relevansi dan waktu bermain, yang dapat membebani mentalnya.

Hal ini menciptakan tantangan yang sulit, di mana Bellingham pada dasarnya harus memilih antara menyesuaikan permainan untuk tetap relevan dalam skema Ancelotti atau kembali ke peran agresif dan ofensif yang lebih natural baginya. Tingkat persaingan yang tinggi di lini tengah membuatnya sangat penting untuk menunjukkan kepercayaan diri dan kesiapan beradaptasi. Tetapi tantangan yang terus menerus bisa berisiko merusak kepercayaan diri seorang pemain muda.

Penilaian Terhadap Bellingham

Meskipun semua tantangan ini, penting untuk dicatat bahwa Jude Bellingham adalah pemain yang memiliki bakat luar biasa. Kecerdasan sepak bolanya yang tinggi dan etos kerja yang sangat baik berpotensi membawanya jauh di bawah asuhan Ancelotti. Ada harapan di kalangan penggemar Madrid bahwa seiring berjalannya waktu. Ancelotti akan menemukan cara lebih baik untuk memanfaatkan potensi Bellingham tanpa harus mengorbankannya dalam skema taktiknya.

Perlahan, judi Bellingham di Madrid mulai memperlihatkan sinyal positif. Dalam beberapa pertandingan akhir, ia telah menunjukkan kemampuan untuk bermain lebih bebas dan terlibat dalam serangan. Ketika Madrid mencetak gol-gol penting dalam beberapa pertandingan, Bellingham berkontribusi baik dalam skema pertahanan dan menyerang. Menunjukkan kualitasnya sebagai gelandang modern.

Kesimpulan

Jude Bellingham memiliki potensi yang sangat besar, dan tak diragukan lagi bahwa ia akan menjadi salah satu pemain bintang di era mendatang. ​Namun, tantangan dari sistem taktis Ancelotti saat ini menimbulkan risiko bahwa ia akan menjadi ‘korban’ dari strategi yang lebih konservatif.​ Seiring berjalannya musim. Penting bagi Ancelotti untuk menciptakan keseimbangan antara cara bermain tim di lapangan dan memberikan ruang bagi Bellingham untuk berkembang.

Keberhasilan Real Madrid di liga dan kompetisi Eropa sangat tergantung pada penyesuaian taktis yang dapat mengakomodasi bintang muda ini. Saat Madrid berjalan di jalur kemenangan, diharapkan para penggemar bisa melihat evolusi Bellingham sebagai gelandang kreatif dan pencetak gol. Bukan hanya sebagai pelengkap taktik Ancelotti. Ke depannya, penyesuaian ini menjadi hal yang kami harapkan bisa menjadikan Real Madrid lebih dinamis dan kompetitif tanpa kehilangan bakat luar biasa yang dimiliki Jude Bellingham. Simak informasi terupdate seputar sepak bola terbaru secara lengkap hanya di Liga Spanyol.