Manchester City Menang Tipis, Tottenham Kandas 0-1

Bagikan

Manchester City mengamankan kemenangan tipis 1-0 atas Tottenham Hotspur dalam laga yang berlangsung di Tottenham Hotspur Stadium.

Manchester City Menang Tipis, Tottenham Kandas 0-1

Gol tunggal dari Erling Haaland di babak pertama sudah cukup untuk mengamankan tiga poin bagi tim tamu. Simak dan ikuti terus pembahasan mengenai sepak bola internasional yang telah kami rangkum di FOOTBALLUV.

Dominasi Babak Pertama Manchester City

Manchester City menunjukkan performa dominan di babak pertama pertandingan melawan Tottenham Hotspur, mengendalikan jalannya permainan dengan penguasaan bola yang superior dan organisasi yang solid. Sejak peluit awal dibunyikan, City langsung mengambil inisiatif serangan, memaksa Tottenham untuk bertahan di area mereka sendiri.

Kreativitas di lini tengah dan pergerakan tanpa bola yang cerdas memungkinkan City untuk menciptakan beberapa peluang berbahaya di depan gawang Tottenham. Gol cepat Erling Haaland pada menit ke-12 menjadi bukti nyata dominasi City di babak pertama. Gol tersebut bermula dari umpan silang akurat dari Jeremy Doku, yang dengan sigap dimanfaatkan oleh Haaland untuk menggetarkan jala gawang Tottenham.

Selain gol tersebut, City juga menciptakan beberapa peluang lain melalui Bernardo Silva dan Kevin De Bruyne, namun penyelesaian akhir yang kurang sempurna serta penampilan gemilang kiper Tottenham, Guglielmo Vicario, membuat skor tetap 1-0 hingga turun minum. Secara statistik, dominasi City di babak pertama tercermin dari penguasaan bola yang mencapai 66%.

Selain itu, City juga mencatatkan 10 tembakan ke arah gawang, berbanding hanya 3 yang dilakukan oleh Tottenham. Keunggulan statistik ini menunjukkan bahwa City mampu mengendalikan permainan dan menciptakan lebih banyak peluang untuk mencetak gol, sementara Tottenham lebih banyak bermain reaktif dan mengandalkan serangan balik.

Nikmati pertandingan Timnas tanpa gangguan. Download aplikasi ShotsGoal sekarang dan saksikan siaran langsung tanpa iklan, jadwal real-time, serta berita eksklusif di genggaman Anda.

Kontroversi VAR dan Gol yang Dianulir

Pertandingan antara Tottenham Hotspur dan Manchester City tidak lepas dari kontroversi terkait penggunaan asisten wasit video, yang menjadi sorotan utama di penghujung laga. Erling Haaland sempat mencetak gol kedua bagi Manchester City di menit-menit akhir pertandingan, yang seolah-olah mengamankan kemenangan bagi timnya.

Namun, kegembiraan tersebut dengan cepat berubah menjadi kekecewaan setelah wasit Jarred Gillett, setelah berkonsultasi dengan VAR, memutuskan untuk menganulir gol tersebut karena handball. Keputusan VAR tersebut memicu perdebatan dan kontroversi di kalangan pemain, pelatih, dan penggemar sepak bola. Tayangan ulang menunjukkan bahwa bola mengenai tangan Haaland saat berduel dengan pemain bertahan Tottenham, Kevin Danso.

Meskipun demikian, banyak pihak berpendapat bahwa handball tersebut tidak disengaja dan tidak memengaruhi jalannya permainan secara signifikan. Keputusan VAR ini dinilai terlalu ketat dan merugikan Manchester City, yang merasa dirampas gol yang seharusnya sah. Kontroversi VAR ini menambah panjang daftar insiden serupa yang terjadi di Liga Premier musim ini.

Memicu kembali perdebatan tentang efektivitas dan konsistensi penggunaan teknologi ini dalam membantu wasit membuat keputusan yang tepat. Terlepas dari kontroversi tersebut, hasil pertandingan tetap tidak berubah, dengan Manchester City membawa pulang kemenangan tipis 1-0 atas Tottenham Hotspur.

Kebangkitan Tottenham di Babak Kedua

Kebangkitan Tottenham di Babak Kedua

Memasuki babak kedua, Tottenham Hotspur menunjukkan perubahan signifikan dalam pendekatan permainan mereka, menampilkan intensitas yang lebih tinggi dan semangat juang yang membara. Tertinggal 0-1 di babak pertama, Spurs meningkatkan tempo serangan mereka. Berusaha menekan pertahanan Manchester City dan menciptakan peluang untuk menyamakan kedudukan.

Perubahan taktik dan strategi yang diterapkan oleh pelatih Ange Postecoglou terbukti efektif dalam membangkitkan performa tim. Salah satu faktor kunci dalam kebangkitan Tottenham adalah masuknya pemain-pemain pengganti seperti Son Heung-min dan Dejan Kulusevski, yang memberikan energi baru di lini depan. Kehadiran mereka menambah daya gedor serangan Spurs, memaksa lini belakang City untuk bekerja lebih keras.

Beberapa peluang emas berhasil diciptakan oleh Tottenham di babak kedua. Termasuk sundulan Harry Kane yang masih melambung di atas mistar gawang dan tendangan bebas Christian Eriksen yang ditepis dengan gemilang oleh kiper Ederson. Meskipun mampu meningkatkan performa dan menciptakan beberapa peluang berbahaya, Tottenham tetap gagal mencetak gol penyama kedudukan.

Soliditas lini pertahanan Manchester City, yang dikomandoi oleh Ruben Dias dan Aymeric Laporte. Menjadi tembok kokoh yang sulit ditembus oleh para pemain Tottenham. Selain itu, faktor keberuntungan juga tidak berpihak pada Tottenham, dengan beberapa peluang yang nyaris berbuah gol namun gagal membuahkan hasil.

Baca Juga: Hansi Flick Marah: Keunggulan Dua Gol Barcelona Sirna di Tangan Atletico Madrid!

Implikasi Pertandingan dan Posisi di Klasemen

Bagi Manchester City, tiga poin tambahan ini sangat krusial dalam upaya mereka untuk mengamankan tempat di zona Liga Champions musim depan. Dengan perolehan 47 poin dari 27 pertandingan, City berhasil naik ke peringkat keempat, menggeser Chelsea dan menempel ketat para pesaingnya di papan atas. Kemenangan ini juga menjadi momentum penting bagi City setelah mengalami kekalahan di pertandingan sebelumnya.

Membangkitkan kembali kepercayaan diri tim dan memperkuat posisi mereka sebagai salah satu kandidat juara. Di sisi lain, kekalahan ini semakin memperburuk situasi Tottenham Hotspur di klasemen. Dengan hanya mengumpulkan 33 poin dari 27 pertandingan, Spurs tertahan di peringkat ke-13, jauh dari harapan untuk bersaing di zona Eropa. Performa inkonsisten sepanjang musim dan kesulitan untuk meraih kemenangan di kandang sendiri menjadi faktor utama yang menghambat laju Tottenham.

Kekalahan dari City ini semakin menambah tekanan bagi pelatih Ange Postecoglou untuk segera menemukan solusi dan meningkatkan performa tim agar dapat mengakhiri musim dengan lebih baik. Selain itu, hasil pertandingan ini juga memengaruhi peta persaingan di papan atas klasemen.

Dengan kemenangan City, persaingan untuk memperebutkan tiket Liga Champions semakin ketat, di mana beberapa tim hanya terpaut beberapa poin saja. Sementara itu, Tottenham semakin kesulitan untuk mengejar ketertinggalan dari tim-tim di atasnya. Sehingga peluang mereka untuk tampil di kompetisi Eropa musim depan semakin menipis.

Reaksi dari Pep Guardiola

Meskipun sumber yang tersedia tidak secara langsung mengutip pernyataan Pep Guardiola setelah pertandingan Tottenham vs Manchester City. Kita dapat menyimpulkan beberapa aspek dari reaksinya berdasarkan jalannya pertandingan dan implikasinya bagi timnya. Sebagai seorang manajer yang sangat perfeksionis, Guardiola kemungkinan besar merasa puas dengan performa dominan Manchester City di babak pertama.

Pep Guardiola juga kemungkinan besar merasa sedikit frustrasi dengan penurunan performa timnya di babak kedua. Meskipun berhasil mempertahankan keunggulan 1-0 hingga akhir pertandingan. Manchester  City kesulitan untuk mengendalikan permainan seperti di babak pertama dan memberikan Tottenham ruang untuk mengembangkan serangan.

Guardiola mungkin akan menekankan perlunya timnya untuk mempertahankan intensitas dan fokus sepanjang pertandingan. Serta menghindari kesalahan-kesalahan yang tidak perlu di lini belakang. Meskipun keputusan tersebut tidak memengaruhi hasil akhir pertandingan. Guardiola dikenal sebagai sosok yang vokal dalam menyuarakan pendapatnya tentang penggunaan VAR dalam sepak bola.

Dia mungkin akan mempertanyakan keakuratan dan konsistensi keputusan VAR, serta dampaknya terhadap jalannya pertandingan dan moral pemain. Terlepas dari kontroversi tersebut, Guardiola kemungkinan besar akan fokus pada aspek positif dari kemenangan ini dan mempersiapkan timnya untuk pertandingan-pertandingan berikutnya dengan semangat yang tinggi.